Monday, May 18, 2009

Damai yang hilang

Bila mata tertutup, bibir terkedu
Bila air mata ini surut, bibir diam membisu
Kenapa perlu lagi air mata mengalir, sedangkan bahagia di depan mata
Kenapa perlu duka yang lahir, sedangkan kesetiaan jelas ternyata
Menguntai sebuah erti puisi, sambil mengalunkan sekalung melodi
Indahnya rahmat seribu erti, melutut merayu terduduk menanti
Damai yang hilang sudah lama dicari, diri terasa kosong
Kehidupan yang tenang sudah lama berlalu pergi, jalan terasa serong
Aku merintih pada kedamaian yang hilang
Pulanglah pada aku sekarang
Aku butuhkan kamu yang membuatku tenang
Kembali tenang seperti camar yang terbang

No comments: